Sabtu, 12 Januari 2013

Fenomena yang terjadi dalam alat Psikotes Dan Psikoterapi

Tes Psikotes 

Definisi Tes Psikologi atau lebih dikenal sebagai Psikotest, adalah tes untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes dapat berbentuk tertulis, visual, proyektif atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi kognitif dan emosional. Tes dapat diaplikasikan kepada anak-anak maupun dewasa. Tes ini dapat berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang. Tes tersebut diberikan sebagai alat atau sarana bagi Psikolog untuk dapat memahami secara utuh aspek-aspek psikologis individu agar dapat memberikan gambaran (profile psikogram) setiap individu yang mengikuti tes tersebut.

Psikotest adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui gambaran seseorang mulai dari kemampuan kognitifnya, kondisi emosinya, kecenderungan-kecenderungan sikap dan hal-hal yang mempengaruhi kecenderungan tersebut. Tujuan Psikotest ialah untuk mengukur bermacam atau berbagai kemampuan mental dan apa yang mendukungnya, termasuk prestasi, kepribadian, intelegensi, kemampuan, bahkan fungsi neurologis. 

Secara umum tes psikologi digolongkan dalam 4 jenis tes, yaitu 1) Tes Kepribadian; 2) Tes Bakat; 3) Tes Inteligensi; dan 4) Tes Prestasi. Namun banyak ahli yang menggolongkan beberapa tes psikologi diluar 4 jenis tes tersebut. Keempat jenis tes ini tidak harus digunakan semuanya dalam sebuah baterai tes, tergantung dari tujuan yang akan dicapai oleh tes tersebut.

Tes Kepribadian merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui kepribadian seseorang. Kepribadian adalah bagian dari psikologi yang bersifat covert yang tidak dapat dilihat, hanya bisa diketahui dengan suatu tes yang dinamakan tes kepribadian. Model dan bentuknya bermacam-macam. Ada yang berupa pencil-and-paper test seperti MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory), tes proyeksi seperti Tes Rorschach, TAT (Thematic Apperception test), dll.

Tes Bakat adalah tes yang lebih menekankan pada prognosa fenomena psikologis yang akan diketahui. Tes bakat (aptitude test) untukmengetahui sebuah potensi terpendam yang dimiliki. Kebanyakan tes bakat memiliki nilai prediksi terhadap sesuatu yang akan terjadi di masa depan dari individu. Misalnya Tes Kesiapan Masuk Sekolah, Tes Bakat Khusus (SAT), Tes Bakat Mekanikal, dll.

Tes Inteligensi yaitu tes umum yang bertujuan mengetahui kemampuan intelegensi seseorang pada saat tertentu. Tes ini paling sering di bicarakan orang karena umumnya memberikan suatu skala inteligensi. Tes inteligensi misalnya Tes Stanford-Binet, Tes Wechsler, dll.
Tes Prestasi merupakan jenis tes yang lebih sering dipakai di dunia pendidikan khususnya untuk mengetahui seberapa besar penguasaan materi tertentu pada anak didik.

Kemudian banyak tes yang dimodifikasi, disesuaikan dengan tujuan dan ruang lingkup penggunaannya. Seperti tes-tes yang dipakai di perusahaan untuk tujuan recruitment, placement, atau training pada umumnya dipakai variasi dari tes kepribadian, bakat, wawancara, focus group discussion (FGD) dan tes untuk spesifikasi pekerjaan tertentu (situational test).

Untuk tes kepribadian, pengukuran yang dilakukan tidaklah sebagai pengukuran benar-salah, namun pengukuran untuk mengetahui jenis kepribadian seseorang. Jawaban yang diberikan individu akan mencerminkan karakter kepribadian yang dimilikinya dan tidak dihubungkan dengan suatu kemampuan (ability) tertentu. Untuk ability test (Bakat dan Inteligensi), pengukuran dilakukan dengan melihat jawaban benar-salah dari individu, dan diskoring untuk melihat tingkat kemampuan individu.

 Fenomena yang terjadi dalam alat Psikotes

Mungkin yang jarang diketahui oleh seseorang adalah tes psikologi sangat berhubungan erat dengan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Jadi, kalau kita tidak lulus tes psikologi bukan berarti kita bodoh atau tidak mampu. Jawaban yang paling mungkin adalah kita belum tentu cocok dengan jenis pekerjaan atau tujuan dari tes psikologi itu.
 http://www.ssantsons.com/psikotes.html
 http://www.tanyahr.ratrieka.com/?page_id=21
 TES PSIKOTERAPI
psikoterapi adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara profesional dengan seorang pasien dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala dan penderitaan akibat penyakit. Definisi yang lain yaitu bahwa psikoterapi adalah cara-cara atau pendekatan yang menggunakan teknik-teknik psikologik untuk menghadapi ketidakserasian atau gangguan mental.
 Gejala masalah psikologis yang bisa dibantu dengan psikoterapi:


  1. Gangguan Bicara. Dalam hal ini termasuk gagap, sulit bicara dan kata-kata yang tidak lancar atau terselip pengucapannya. Penderita gangguan bicara biasanya hanya mengalami gangguan ketika dalam kondisi yang membuatnya tegang, sementara dia bisa bicara lancar ketika ngomong sendiri atau berbicara dengan orang yang membuatnya nyaman. Gangguan bicara biasanya berhubungan dengan kecemasan dan perasaan kurang percaya diri.
  2. Gangguan Tidur. Gangguan tidur bisa berupa insomnia, siklus tidur tidak teratur, tidur tidak pernah nyenyak, mudah terbangun, mimpi buruk, sering tindihan (tubuh kaku tidak bisa digerakkan padahal sadar) atau malah penyakit tidur berlebihan dan tidak mampu menahan rasa kantuk.
  3. Halusinasi. Apabila Anda sering melihat sesuatu atau mendengar suara yang tidak nyata, maka itu pertanda Anda mengalami gangguan psikologis. Keadaan tersebut bisa terpicu karena stress, trauma, depresi atau muncul tanpa sebab yang jelas. Beberapa orang mengira gangguan halusinasi adalah karena diganggu makhluk halus, padahal sebenarnya halusinasi merupakan “penyakit pikiran” yang bisa disembuhkan dengan psikoterapi modern.
  4. Kebiasaan Buruk. Banyak orang menyerah dengan kebiasaan buruknya karena mengira kebiasaan buruknya tidak bisa diubah. Mungkin Anda pun sudah mencoba menghentikan kebiasaan buruk dengan cara Anda sendiri dan gagal. Tahukah Anda, para pakar psikologi punya cara yang terbukti efektif untuk mengubah kebiasaan buruk, yang mana cara ini belum banyak diketahui oleh masyarakat luas karena merupakan bagian dari psikoterapi. Apapun kebiasaan buruk Anda, selama Anda masih ada keinginan untuk berubah, maka Anda bisa berubah total. Psikoterapi akan membantu Anda berubah dengan lebih mudah dan lebih cepat.
  5. Kecemasan Berlebihan. Mudah cemas hanya karena masalah-masalah kecil. Kecemasan berlebihan terhadap segala hal. Jika memiliki anak, maka terlalu protektif dalam mengasuh anak. Karena kecemasan berlebihan, maka biasanya disertai dengan sering sakit kepala, sakit leher dan tekanan darah naik. Orang yang mengalami kecemasan biasanya juga menderita hipertensi, maag dan IBS (Irritable Bowel Sindrom).
 http://moethya26.wordpress.com/2012/03/16/psikoterapi/
 http://www.psikoterapis.com/?en_masalah-yang-bisa-dibantu,15