Teori Kepribadian Sehat Aliran psikoanalisis
Bapak psikoanalisis adalah Sigmund Freud dilahirkan di Moravia tanggal 6 mei 1939 dan meninggal di London pada tanggal 23 september 1939. Sebagai anak muda Freud bercita-cita ingin menjadi ahli ilmu pengetahuan tahun 1873 freud masuk ke fakultas kedokteran Universitas WINA dan tamat pada tahun 1873 . Menurut Freud , perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia . Tujuan psikoanalisis dari Freud adalah membawa ketingkat kesadaran mengenai ingatan atau pikiran yang di tekan , diasumsi
sebagai sumber perilaku yang tidak normal dari pasiennya. Psikoanalisi merupakan bentuk utama psikoterapi. Pasien tiduran di kursi panjang dan tidak bertatap muka dengan terapis . Pasien menghadapi pikiran dan perasaan sendiri dan pasien memproyeksikan pikiran dan perasaannya. a) . mengalami perasaan dan emosinya sendiri bersamaan b). mensubjektifkan perasaan pada hal dalam ego pengamatan sendiri .
Tahun 1895 Freud dan Breuer “Studies on hysteria” dipandang sebagai permulaan . Tahun 1901 Freud mempublikasikan bukunya “The Psychopathology of everyday life” yang berisi deskripsi yang sekarang di kenal dengan Freudian slip kehidupan sehari-hari baik orang yang normal maupun orang yang neurotik keadaan tidak sadar.
Psikoanalisa
Psikoanalisa adalah cabang ilmu yang di kembangkan oleh Sigmnd Freud dan para pengikutnya , sebagai stugi fungsi dan perilaku psikologis manusia .
Kepribadian Sehat Psikoanalisa :
· Pada alam pikiran tidak sadar dan kreativitas sebagai kompensasi untuk masa anak
· Individu bersifat egois , tidak bermoral dan tidak mau tahu kenyataan
· Manusia sebagai ho,o valens dengan berbagai dorongan dan keinginan
· motif-morif dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
· Manusia di dorong oleh dorongan seksual agresif
Pendekatan Psikoanalisis / Psikodinamik
Pendekatan Psikoanalisis atau psikodinamik bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor intrapsikis ( konflik tak sadar, represi ,mekanisme defensive ) yang mengganggu penyesuaian diri. Menurut Freud , seseorang bukan terletak pada apa yang ia tampilkan secara sadar , melainkan apa yang tersembunyi dalam ketidaksadarannya . pendekatan mengutamakan isi ketidaksadaran seseorang. Aspek kepribadian adalah ego-id-Superego (Freud) , persona-ego-shadow-archetype (Jung), jenis orientasi moving toward-away-againts (Horney),Inferiority-compensation (Adler).
Id adalah kepribadian yang menyimpan dorongan biologis manusia disebut pusat insting (hawa nafsu). Insting disebut insting kehidupan /eros , misalnya dorongan seksual , segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu.
Ego mediator antara hasrat hewani dan tuntutan rasional dan realistic . menyebakan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud yang rasional. Ego berkerja berdasarkan Prinsip Realitas . misalnya, ketika Id mendesak anda membalas ejekan dengan ejekan lagi, Ego segera memperingatkan anda bahwa lawan bicara anda adalah “Bos” yang dapat memecat anda. Jika anda mengikuti desakan Id, maka anda akan konyol . setelah itu anda akan ingat , bahwa bahaya jika anda berani melawan pimpinan anda.
Superego adalah hati nurani ( conscience ) merupakan internalisasi dari normal social dan cultural masyarakat . Superego memaksa Ego untuk menekan hasrat tidak berlainan kealam bawah sadar. Baik Id atau Superego berada di bawah sadar , Ego berada di tengah antara memenuhi desakan Id dan peraturan superego . Untuk menghindari ketegangan , konflik atau frustasi , Ego secara sadar menggunakan mekanisme pertahanan Ego yaitu dengan Mendistorsi Realitas.
Pendekatan psikoanalisis bertujuan mengungkap hal-hal yang tersembunyi atau tak sadar, yaitu pengalaman masa lalu yang traumatik atau yang menimbulkan fiksasi. Menurut pendekatan psikoanalisis suatu simtom adalah manifestasi dari suatu defense yang berkembang dalam individu yang bersangkutan . Pada kasus R yang acuh dan menyendiri, defense – nya adalah menghindar . latar belakang pemikiran psikodinamik, psikolog akan menggunakan tes proyeksi yang mengungkap konflik intrapsikis yang terjadi pada R.
Seseorang menjadi sakit atau terganggu bila terlalu banyak mengalami represi . Menjadikannya seseorang yang sehat , ia harus mengurangi represi, mengurangi isi ketidaksadaran yang mengganggu , dengan jalan lebih menyadari apa yang ada di dalam dirinya .
Pendekatan psikoanalisis / psikodinamik
Freud
|
Jung
|
Adler
|
Horney
|
Fromm
| |
Struktur kepribadian
|
Id , ego , superego
|
Self,shadow, ego,persona
|
-
|
-
|
5 tipe kepribadian
|
Dinamika kepribadian
|
Cathexis-anticathexis
|
Keseimbangan, integrasi
|
Inferiority superiority
|
Moving towards,away, against
| |
Masa dini
|
0-5 th penting
|
-
|
Penting
|
penting
|
-
|
Masa kini & yad
|
Kurang penting
|
Usia 40thpenting
|
Penting
|
Penting
|
-
|
Alam tak sadar (TS)
|
Utama,pribadi
|
Utama, kolektif
|
Penting
|
Penting
|
Penting
|
Alam sadar
|
Kurang penting
|
-
|
Penting
|
penting
|
-
|
Tingkah laku abnormal
|
Akibat represi/tidak ada represi
|
Tak seimbang antara sadar,tdk sadar
|
Inferiority tak teratasi
|
Basic anx tak terasi
|
Relatedness & rootedness
|
KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT BEHAVIORISTIK
Perbedaan Psikoanalisa dan Behavioristik
Psikoanalisa
Tokohnya adalah Freud, aliran ini melihat dari sisi negatif individu, alam bawah sadar (id, ego, super ego), mimpi dan masa lalu. manusia dianggap sebagai sakit atau pincang, manusia adalah korban dari tekanan-tekanan biologis dan konflik masa kanak-kanak.
Behavioristik
aliran ini menganggap manusia sebagai mesin layaknya alat pengatur panas. maksudnya manusia sebagai sistem konflik yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai hukum. aliran ini juga menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
Kepribadian sehat menurut Behavioristik
- Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
- Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
- Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
- Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.
- Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
- Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih belakangan.
- Manusia adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku.
- Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
- Mementingkan faktor lingkungan
- Menekankan pada faktor bagian
- Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
- Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
Aliran Humanistik dan Pandangan Allport mengenai kepribadian sehat
A. Penjelasan singkat tentang manusia dari Tiga aliran
Airan Humanistik dalam melihat perkembangan manusia jauh lebih dalam dibandingkan aliran Behavioristik dan Psikoanalisa. Mereka meyakini bahwa manusai adalah unik dalam segala hal, bukan saja memandang manusia sebagai mesin yang mengikuti hukum-hukum (penerima stimulus-stimulus biologis), dan manusia bukan di lihat dari segi penyakit kejiwaan saja (neurotis dan psikosis), melainkan yang bisa mengembangkan seluruh potensi-potensi yang ada dalam dirinya. seperti menentukan sendiri pekerjaannya, mencari pasangan, dll. (di luar takdir tuhan), maupun menentukan kepribadian sehat yang diinginkannya.
B. Pandangan Allport mengenai kepribadian sehat
Allport tidak meyakini bahwa orang-orang yang sehat dan matang dikontrol oleh kekuatan-kekuatan alam bawah sadar (kekuatan yang tidak bisa dilihat atau dipengaruhi). Ia menganggap orang-orang yang terbebas dari pengaruh kekuatan alam bawah sadarlah yang disebut orang yang sehat. Ia juga menganggap, orang yang neurotis berjalan dalam genggaman konflik-konflik masa lalu yang tanpa di sadarinya, dan kepribadian yang sehat berjalan pada jalur yang berbeda. Dari sini ia menyimpulkan bahwa manusia yang sehat memiliki tujuan kearah masa depan yang belum pernah terpenuhi.
Proprium
Kata propriate berasal dari kata proprium yang berarti konsep “diri”. Maksud dari Allport dengan memberi tekanan lebih kepada proprium ialah untuk mendefinisikan konsep diri sehati-hati mungkin. Bisa juga menunjuk kepada sesuatu yang unik dalam diri seseorang (penentuan keunikan diri seseorang dilihat dari “diri”). Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut bersatu dalam saatu konsep proprium. Jadi proprium adalah susunan dari tujuh tingkat diri ini. Timbulnya proprium menjadikan syarat untuk suatu kepribadian yang sehat.
Tujuh Kriteria Kematangan menurut Allport
a) Perluasan Perasaan Diri
Maksudnya setiap orang orang harus memiliki pandangan yang luas yang menjangkau banyak hal. Dalam segala aktivitas, yang tidak hanya berpusat pada diri sendiri, melainkan untuk orang banyak. Yang di sebut juga “partisipasi otentik”.
b) Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang Lain
Orang yang sehat mampu mengendalikan rasa cinta terhadap orang lain. Ada perbedaan antara cinta orang yang neurosis dan cinta dari pribadi yang sehat. Orang yang neurosis harus menerima cinta lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya, dan syarat akan kewajiban. Sedangkan cinta dari pribadi yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan, sabar terhadap tingkah laku orang lain, serta tidak mengadili atau menghukumnya.
c) Keamanan Emosional
Hal ini dinilai dari kualitas diri seseorang. Orang yang yang sehat mampu menerima segala kekurangan yang mereka miliki tanpa harus menyerah dengan keadan, dan mampu mengontrol emosinya, sehingga tidak mengganggu aktivitas antar pribadi. Kualitas lain dari keamana emosional adalah ” sabar terhadap kekecewaan ”. Orang yang sehat akan sabar dalam menghadapi kemunduran, tidak menyerah pada kekecewaan, melainkan mampu memikirkan jalan keluar untuk mencapai tujuan.
d) Persepsi realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Mereka tidak membuat-buat kehidupan realitasnya. Apa yang mereka rasakan adalah kenyataannya.
e) Keterampilan dan Tugas
Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti penting dan memberikan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan bermanfaat.
f) Pemahaman Diri
pemahamn diri maksudnya, seseorang harus mammpu mengenali dirinya sendiri. Karena orang yang sehat selalu terbuka dengan orang lain, dan berinteraksi dengannya. Maka dari itu perlu memahami diri sendiri untuk bisa di terima orang lain dan lingkungan, agar tidak terjadi kekacauan batin.
g) Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang yang sehat tentunya akan melihat ke depan, seperti yang sudah di kemukakan di atas. Menurut Allport nilai-nilai sangat penting bagi perkembangan suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati juga ikut berperan dalam suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab terhadao diri sendiri dan kepada orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis. sedangkan suara hati yang tidak matang sama seperti sura hati kanak-kanak yang patuh dan membudak, penuh dengan pembatasan dan larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak kedalam masa dewasa.
Airan Humanistik dalam melihat perkembangan manusia jauh lebih dalam dibandingkan aliran Behavioristik dan Psikoanalisa. Mereka meyakini bahwa manusai adalah unik dalam segala hal, bukan saja memandang manusia sebagai mesin yang mengikuti hukum-hukum (penerima stimulus-stimulus biologis), dan manusia bukan di lihat dari segi penyakit kejiwaan saja (neurotis dan psikosis), melainkan yang bisa mengembangkan seluruh potensi-potensi yang ada dalam dirinya. seperti menentukan sendiri pekerjaannya, mencari pasangan, dll. (di luar takdir tuhan), maupun menentukan kepribadian sehat yang diinginkannya.
B. Pandangan Allport mengenai kepribadian sehat
Allport tidak meyakini bahwa orang-orang yang sehat dan matang dikontrol oleh kekuatan-kekuatan alam bawah sadar (kekuatan yang tidak bisa dilihat atau dipengaruhi). Ia menganggap orang-orang yang terbebas dari pengaruh kekuatan alam bawah sadarlah yang disebut orang yang sehat. Ia juga menganggap, orang yang neurotis berjalan dalam genggaman konflik-konflik masa lalu yang tanpa di sadarinya, dan kepribadian yang sehat berjalan pada jalur yang berbeda. Dari sini ia menyimpulkan bahwa manusia yang sehat memiliki tujuan kearah masa depan yang belum pernah terpenuhi.
Proprium
Kata propriate berasal dari kata proprium yang berarti konsep “diri”. Maksud dari Allport dengan memberi tekanan lebih kepada proprium ialah untuk mendefinisikan konsep diri sehati-hati mungkin. Bisa juga menunjuk kepada sesuatu yang unik dalam diri seseorang (penentuan keunikan diri seseorang dilihat dari “diri”). Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut bersatu dalam saatu konsep proprium. Jadi proprium adalah susunan dari tujuh tingkat diri ini. Timbulnya proprium menjadikan syarat untuk suatu kepribadian yang sehat.
Tujuh Kriteria Kematangan menurut Allport
a) Perluasan Perasaan Diri
Maksudnya setiap orang orang harus memiliki pandangan yang luas yang menjangkau banyak hal. Dalam segala aktivitas, yang tidak hanya berpusat pada diri sendiri, melainkan untuk orang banyak. Yang di sebut juga “partisipasi otentik”.
b) Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang Lain
Orang yang sehat mampu mengendalikan rasa cinta terhadap orang lain. Ada perbedaan antara cinta orang yang neurosis dan cinta dari pribadi yang sehat. Orang yang neurosis harus menerima cinta lebih banyak daripada kemampuan mereka untuk memberinya, dan syarat akan kewajiban. Sedangkan cinta dari pribadi yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan, sabar terhadap tingkah laku orang lain, serta tidak mengadili atau menghukumnya.
c) Keamanan Emosional
Hal ini dinilai dari kualitas diri seseorang. Orang yang yang sehat mampu menerima segala kekurangan yang mereka miliki tanpa harus menyerah dengan keadan, dan mampu mengontrol emosinya, sehingga tidak mengganggu aktivitas antar pribadi. Kualitas lain dari keamana emosional adalah ” sabar terhadap kekecewaan ”. Orang yang sehat akan sabar dalam menghadapi kemunduran, tidak menyerah pada kekecewaan, melainkan mampu memikirkan jalan keluar untuk mencapai tujuan.
d) Persepsi realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Mereka tidak membuat-buat kehidupan realitasnya. Apa yang mereka rasakan adalah kenyataannya.
e) Keterampilan dan Tugas
Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti penting dan memberikan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesehatan psikologis tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan bermanfaat.
f) Pemahaman Diri
pemahamn diri maksudnya, seseorang harus mammpu mengenali dirinya sendiri. Karena orang yang sehat selalu terbuka dengan orang lain, dan berinteraksi dengannya. Maka dari itu perlu memahami diri sendiri untuk bisa di terima orang lain dan lingkungan, agar tidak terjadi kekacauan batin.
g) Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang yang sehat tentunya akan melihat ke depan, seperti yang sudah di kemukakan di atas. Menurut Allport nilai-nilai sangat penting bagi perkembangan suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati juga ikut berperan dalam suatu filsafah hidup yang mempersatukan. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab terhadao diri sendiri dan kepada orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis. sedangkan suara hati yang tidak matang sama seperti sura hati kanak-kanak yang patuh dan membudak, penuh dengan pembatasan dan larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak kedalam masa dewasa.
Basuki,Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta : Universitas Gunadarma.
Schultz, D. (1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa : Yustinus. Yogya : Kanisius