Minggu, 06 April 2014

Psikoterapi (Tugas Softskill)

1. Apakah  Psikoterapi itu !
Dilihat secara etimologis mempunyai arti sederhana yakni “psyche” yang artinya jelas, yaitu “mind” atau sederhananya: jiwa dan “therapy” dari bahasa yunani berarti “merawat” atau “mengasuh”, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah “perawatan terhadap aspek kejiwaannya”. Psikoterapi adalah  upaya intervensi oleh psikoterapi terlatih agar kliennya bisa mengatasi persoalalannya. Pada dasarnya, metode psikoterapi adalah wawancara tatap muka perorangan, tetapi dalam praktik banyak variasi teknik psikoterapi tergantung  pada teori yang mendasarinya dan jenis masalah yang sedang dihadapi klien. Selain itu dapat didefinisikan bahwa psikoterapi adalah suatu proses jangka panjang berkenaan dengan rokonstruksi pribadi dan pengubahan besar dalam struktur kepribadian. Psikoterapi kerap terbatas dalam konsep yang mengacu pada orang-orang yang bermasalah patologi.
2. Tujuan dari Psikoterapi....
Tujuan psikoterapi adalah upaya intervensi oleh psikoterapis terlatih agar kliennya bisa mengatasi persoalannya.
3. Unsur-unsur dari Psikoterapi...
Masserman telah melaporkan tujuh “parameter pengaruh” dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi:
·         Peran sosial “martabat” psikoterapis,
·         hubungan (persekutuan terapeutik),
·         hak,
·         retrospeksi,
·         re-edukasi,
·         rehabilitasi,
·          resosialisasi dan rekapitulasi.
4. Perbedaan antara Psikoterapi dan Konseling ! 
 Konseling pada umumnya menangani orang normal. Sedangkan psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami gangguan psikologis.
·     Konseling lebih edukatif, sportif, berorientasi, sadar, dan berjangka pendek. Sedangkan psikoterapi lebih  rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak sadar, dan berjangka panjang.
    Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret. Sedangkan psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah serta berkembang terus.
5.Bagaimana Psikoterapi melakukan berbagai pendekatan terhadap mental illness !
Menurut J.P. Chaplin adabeberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, yaitu :    
·         Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.
·         Psychological
      Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional peuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.   
·         Sosiological
      Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatar belakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.
·         Philosophic
      Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri sesorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar filsafatnya tetap ada, yakni menghargai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.
6. Bentuk-bentuk utama dari terapi !
·         Terapi Supportive 
      Terapi supportive atau pendukung adalah pengobatan yang diarahkan untuk menjaga integritas atau fungsional pasien sampai pengobatan yang lebih definitive dapat dilaksanakan atau sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut.
      Tujuan : menguatkan daya tahan mental yang telah dimilikinya, meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan, mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri
·         Terapi Reconstructive 
      Reconstructive therapy adalah terapi yang menyelami alam tak sadar melalui teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa dariapad transfersi. Tujuannya adalah untuk merubah kepribadian sehingga tak hanya tercapai suatu penyesuaian diri yang lebih efisien, akan tetapi juga suatu maturasi daripada perkembangan emosi dengan dilahirkannya potensi adaptif baru.
·         Terapi Reeducative 
      Bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif. Disini terapis tidak hanya memberi dukungan, tetapi juga mengajak klien untuk mengkaji ulang keyakinan klien, mendidik kembali, agar ia dapat menyesuaikan diri lebih baik setelah mempunyai pemahaman yang baru atau persoalannya. 


II.    Terapi Psikoanalisis (Sigmund Freud)
    1. Konsep dasar Teori Psikoanalisis tentang Kepribadian
     a. Kesadaran
    · Mimpi-mimpi : merupakan representative simbolik dari kebutuhan, hasrat  konflik
         ·  Salah ucap / lupa : terhadap nama yg dikenal
         ·  Sugesti pascahipnotik
         ·  Bahan-bahan yang berasal dari teknik asosiasi bebas
         ·  Bahan-bahan yang berasal dari teknik proyektif
    b. Struktur Kepribadian
         ·  Id
Id berisikan motifasi dan energy positif dasar, yang sering disebut insting atau stimulus. Id berorientasi pada prinsip kesenangan (pleasure principle) atau prinsip reduksi ketegangan, yang merupak sumber dari dorongan-dorongan biologis (makan, minum, tidur, dll).
        · Ego
Peran utama dari ego adalah sebagai mediator (perantara) atau yang menjembatani anatar id dengan kondisi lingkungan atau dunia luar dan berorintasi pada prinsip realita (reality principle). Dalam mencapai kepuasan ego berdasar pada proses sekunder yaitu berfikir realistic dan berfikir rasional.
       · Super Ego
Super ego merupakan cabang dari moril atau keadilan dari kepridadian, yang mewakili alam ideal daripada alam nyata serta menuju kearah yang sempurna yang merupakan komponen kepribadian terkait dengan standar atau norma masyarakat mengenai baik dan buruk, benar dan salah.
    c. Mekanisme Pertahanan Ego
Mekanisme pertahanan ego merupakan proses mental yang bertujuan untuk mengurangi kecemasan dan dilakukan melalui dua karakteristik khusus  yaitu :
      · Tidak disadari
      ·  Menolak, memalsukan atau mendistorsi (mengubah) kenyataan.
Pertahanan ini dapat juga diartikan sebagai reaksi-reaksi yang tidak disadari dalam upaya melindungi diri dari emosi atau perasaan yang menyakitkan seperti cemas dan perasaan bersalah. Ego berusaha sekuat mungkin menjaga kestabilan hubungannya dengan realitas, id dan superego. Namun kecemasan begitu menguasai, ego harus berusahan mempertahankan diri. Secara tidak sadar, dia akan bertahan dengan cara memblokir seluruh dorongan-dorongan atau menciutkan dorongan-dorongan tersebut menjadi wujud yang lebih dapat diterima atau tidak terlalu mengancam.

    2. Unsur-unsur Terapi
     a. Munculnya Gangguan
Munculnya masalah/gangguan, Psikoterapi berupaya untuk memunculkan penyebab masalah atau gangguan itu muncul melalui intervensi yang ditinjau dari lingkungan, kepribadian, faktor ekonomi, afeksi, komunikasi interpesonal dan lain sebagainya. Dengan usaha lebih mengenal penyebab gangguan itu muncul klien dapat memperkuat diri agar terhindar dari resiko yang tinggi dengan modifikasi interaksi terhdap lingkungannya 
b. Tujuan Terapi Psikoanalisis
     · Membentuk kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari idalam diri klien.
   · Focus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak.
    c. Peran Terapis
   · Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hub personal dalam menangani kecemasan secara realistis.
   · Membangun hubungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar & menafsirkan.
    ·   Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien.
    ·   Mendengarkan kesenjangan & pertentangan pada cerita klien.
  
    3. Tekhnik-tekhnik Terapi
    a. Free Association (Asosiasi Bebas)

Sebuah teknik sederhana terapi psikodinamik adalah asosiasi bebas di mana pembicaraan pasien dari apa pun yang datang ke dalam pikiran mereka. Teknik ini melibatkan seorang terapis membaca daftar kata ( misalnya ibu , anak dll ) dan pasien segera merespon dengan kata pertama yang datang ke pikiran. Diharapkan bahwa fragmen kenangan direpresi akan muncul dalam proses asosiasi bebas.

Asosiasi bebas mungkin tidak berguna jika klien menunjukkan perlawanan , dan enggan untuk mengatakan apa yang dia berpikir. Di sisi lain, adanya resistensi ( misalnya jeda terlalu panjang ) sering memberikan petunjuk yang kuat bahwa klien semakin dekat dengan beberapa ide direpresi penting dalam pemikiran nya, dan yang lebih lanjut diselidiki oleh terapis disebut untuk.

Freud melaporkan bahwa pasien bergaul bebasnya kadang-kadang mengalami seperti memori emosional yang intens dan jelas bahwa mereka hampir mengenang pengalaman. Ini seperti sebuah “kilas balik” dari perang atau pengalaman perkosaan. Memori stres seperti, begitu nyata rasanya seperti itu terjadi lagi, disebut abreaksi. Jika seperti memori mengganggu terjadi pada terapi atau dengan seorang teman yang mendukung dan salah satu merasa lebih baik - lega atau dibersihkan - kemudian, itu akan disebut katarsis
.
b  b.  Analisis Transference
fenomena Transference merupakan perasaan (positif dan negatif) yang dikembangkan pasien untuk dokter kapasitas untuk insight. Psikoterapi singkat dan suportif digunakan untuk semua kelainan psikiatri ringan.
    c. Analisis Resistensi
F freud memandang resistensi sebagai suatu dinamika yang tidak disadari yang mendorong seseorang untuk mempertahankan terhadap kecemasan. Interpretasi konselor terhadap resistensi ditujukan kepada bantuan klien untuk menyadari alasan timbulnya resistensi.
    d. Analisis Mimpi
Suatu prosedur yang penting untuk menyingkap bahan-bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada klien atas beberapa area masalah yang tak terselesaikan.






 Daftar pustaka :
Mashudi, F. 2012. Psikologi Konseling. Jogjakarta: IRCiSoD.
Mappiani, Andi .1996. Pengantar konseling dan psikoterapi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Wirawan saiwono, sanito.2009.Pengantar Psikologi Umum.Jakarta: Rajawali Pers.
Chaplin, J. P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : RajaGrafindo Persada
Maulany, R.F. 1994. Buku Saku Psikoterapi: Residen Bagian Psikiatri UCLA. Jakarta : Buku Kedokteran 
EGC.
 http://masroyanisiregar.blogspot.com/2014/04/softskill-psikoterapi.html
1. ht     http://www.referensimakalah.com/2012/11/pengertian-psikoterapi.html
 http://id.wikipedia.org/wiki/Psikoterapi
 http://www.simplypsychology.org/psychoanalysis.html
4.         Gunarsa, Singgih D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia
5.         Dr. Andrianto, Petrus. 1993. Catatan Kuliah PSIKIATRI. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar